Entah kegilaan seperti apa lagi yang belum kami lakukan.
Teriak-teriak gak jelas di Beringharjo layaknya penjual es teh 2000an, narsis
alias foto-foto memalukan di tempat umum (tengah jalan, toilet mall, pasar
malam, toko baju, sawah, sampai warung bakso), gangguin orang pacaran,
bahas-bahas hal yang sama sekali gak jelas, mejeng di toko baju sampai
diketawain sama satpam, hingga berantem kayak anak kecil di tempat-tempat yang
tak semestinya. Oke, mungkin ada beberapa hal yang masih wajar, kuliah (hal
wajib yang harus dilakukan sebagai mahasiswa yang berbakti pada kedua orang
tua), kerja kelompok (yang biasanya berakhir pada jalan-jalan dadakan), dan…
iya, gak ada lagi.