Nah kan, aku bilang apa? Kamu juga rindu.
Angka-angka sama yang aku temui hari ini memang berniat menceritakan rahasia. Kamu datang tiba-tiba.
Seharusnya dari awal aku sudah harus menyiapkan kepercayaan dan kesabaran dengan stok penuh, agar kamu tak merasakan bahwa aku sedikit ‘tersiksa’ karena merindumu.
Aku memang sudah menyiapkan diri untuk menunggu lama. Tapi kamu datang sebelum aku lelah.
Kalimat itu. Untaian kata yang aku harap bukan sekedar untuk membuatku tersenyum, tapi kumpulan huruf yang memang kau selipkan dalam tujuanmu ‘menghilang’ beberapa saat lalu. Dalam hati aku mengamini.
Kamu tahu? Aku tersenyum, kemudian tertawa, lalu menangis karena tak tahu harus bagaimana menerima kalimat rindumu.
Aku tak tahu harus apa. Hanya tersenyum saja? Membingkai wajahmu hari ini untuk stok kerinduan beberapa hari kedepan? Atau tetap merindumu seperti hari-hari sebelumnya?
Bukan, yang harus aku lakukan adalah menjaga kepala dan isinya tetap positif untuk berpikir jernih. Untuk tetap menunggumu, dan mendoakanmu tentunya :)