About Senja Dewanti

Foto saya
Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia
I'm just Senja Permata Dewanti .

Sabtu, 28 Mei 2011

Semua Lagu adalah Milik Saya



Saya selalu benci dengan lagu-lagu yang bertemakan kesedihan. Saya benci lagu-lagu bergenre dangdut dan melayu. Saya hanya ingin menyukai lagu-lagu yang intronya semangat, liriknya penuh kegembiraan, dan sesuai dengan keadaan hati saya. Tapi keinginan saya itu tak bisa diwujudkan seluruhnya. Saat pertama saya mendengar sebuah lagu yang liriknya menyedihkan, saya selalu tidak ingin mendengarnya lagi, apalagi menghapal liriknya. Kenapa ??? karena saya tidak ingin menjadi pemeran utama dalam lagu menyedihkan itu. Tapi bagaimanapun saya menghindarinya, sesuatu dalam lirik tersebut pasti pada akhirnya saya rasakan juga. Entah itu sedih karena putus cinta, sedih karena ditinggalkan sahabat, atau bahkan sedih karena kesepian dan merasa bahwa tak ada seorangpun yang peduli.


Saya selalu benci saat sebuah lagu yang tidak saya sukai begitu saja menempel erat di dalam otak saya (baca=terhafal dengan tidak sadar). Tapi ketika saya benar-benar menjadi pemeran utama dalam lagu tersebut, sayapun tidak akan menyangkal kalau ada sedikit perasaan senang, karena ada juga orang yang mau susah payah menciptakan sebuah lagu untuk saya J
Saat merasa seperti itulah, saya sadar kalau bukan hanya satu lagu yang bisa menjadi sountrack dalam kehidupan saya. Dalam satu hari, mungkin bisa ada lima lagu sekalipun yang bisa saya jadikan sebagai Original Soundtrack of My Life J . Seperti saat ini, pukul 11.37. Bangun tidur tadi saya membuka akun facebook saya, ada sebuah status yang isinya sepenggal lirik lagunya Sheila On Seven, Sebuah Kisah Klasik. Sountrack pertama untuk hari ini. Kenapa ?? Karena begitu saya membaca liriknya, dengan seketika saya teringat oleh sahabat-sahabat SMA saya. Terlalu merindukan mereka, mungkin itu yang tertulis di benak saya setelah membaca status tersebut. Dan jadilah saya putar lagu itu sampai empat kali berturut-turut hanya untuk menghayati apa saja yang terkandung di dalam lirik lagunnya. Pada akhirnya air matapun terjatuh begitu saja.
Setelah mendengarkan lagu itu terulang berkali-kali, saya putuskan untuk memutar lagu lain yang telah saya set di playlist music saya di laptop. Saya set playlistnya agar lagu-lagunya berputar secara acak. Yang pertama terdengar adalah suaranya Selena Gomez, I Promise You. Saya ingat, pernah menjadikan lagu ini sebagai lagu andalan saat saya yakin kalau kepercayaan saya sangat pantas diberikan kepada seseorang yang sempat menduduki peringkat pertama di hati saya. Berkali-kali saya putar lagu ini untuk meyakinkan diri saya bahwa lagu ini memang pantas saya nyanyikan untuknya. Tapi ketika lagu lain berputar (Nyaman by After), saya sadar kalau di antara kita memang sama sekali tidak ada kenyamanan. Dan disinilah sountracknya berubah begitu saja. Dari Selena Gomez ke After.
Ada lagi satu lagu yang sempat hitz di telinga remaja-remaja di Indonesia. Ya Sudahlah, bondan Prakoso. Saya mendengar lagu itu ketika saya masih duduk di bangku kelas 12 SMA, tepat di saat-saat terakhir saya akan meninggalkan sekolah tercinta. Saat di mana saya harus pergi kesana kemari untuk menentukan jalan hidup saya selanjutnya, yaitu mencari perguruan tinggi yang bersedia menerima saya. Dari Surabaya, Malang, hingga Semarang. Tapi dengan bijaksananya tak ada satupun Universitas yang mau menjadikan saya sebagai mahasiswanya, hahaa….. maka lagu Bondan tersebutlah yang saya jadikan soundtrack di saat-saat menyedihkan seperti itu.
Di saat saya jatuh cinta, Just The Way You Are-Bruno Mars selalu saya nyanyikan di banyak waktu, entah itu ketika karaokean bersama teman-teman, saat taka da yang harus dikerjakan, saat sendirian, saat belajar, hingga saat mandi pun juga selalu saya nyanyikan. My love song J
Lagunya Elo, Masih Ada juga sempat menjadi peringkat tertinggi di tangga lagu pribadi saya saat tak ada lagi seseorang yang saya cintai (baca=putus cinta).
First Love, Utada Hikaru. Lagu cinta dengan campuran bahasa (Jepang-Inggris) juga sempat saya nyanyikan setiap hari hingga teman-teman saya merasa sangat bosan!
Lirik lagunya Avril Lavigne, Complicated juga pernah dengan susah payahnya saya hapalkan hanya untuk menyelami sebuah kerumitan suatu hubungan yang sedang saya alami.
Dan lagu terakhir yang saat ini menjadi soundtrack of mine adalah sebuah lagu yang berjudul Bersama LC. lagu yang diciptakan sendiri oleh seorang teman untuk mengingat sahabat-sahabatnya di bangku SMA. Lagu yang sebenarnya dinyanyikan dengan suara tidak menentu. Dan lagu yang saat pertama kali saya dengar, membuat saya tertawa dengan innocent-nya. Oke, jika yang menyanyikan lagu ini tahu kalau lagunya saya tulis di blog pribadi saya, saya yakin pasti volume kepalanya akan bertambah beberapa centimeter. Tapi saya akui dengan berat hati, lagu itu menginspirasi saya bahwa sebuah persahabatan itu tak akan lekang dimakan waktu. Dari yang tadinya tidak kenal, menjadi kenal, saling membutuhkan, dan saling termiliki oleh satu sama lain J
Jadi, jika ada yang bertanya, what the soundtrack of your life ??? Jawaban saya adalah, semua lagu adalah soundtrack hidup saya. Entah itu lagu yang sangat menyedihkan, sangat mengharukan, saat membahagiakan, dan saat-saat lainnya yang Tuhan gariskan kepada saya. Salah satu dosen saya pernah mengatakan, jika ingin menikmati satu hari dengan penuh semangat, awalilah hari Anda dengan mendengarkan sebuah lagu yang bisa membuat Anda semangat. Dan satu hari Anda akan dihiasi dengan penuh cerita yang dapat anda set soundtracknya dengan lagu-lagu yang membuat bibir anda tertarik ujung-ujungnya. So, lets express your music !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar